Suku Sunda merupakan salah satu suku terbesar kedua di Indonesia yang keberadaannya saat ini telah menyebar ke berbagai pelosok Nusantara. Sebagai salah satu bagian dari suku Sunda, tentunya saya ingin berbagi informasi seputar Sunda dan Kasundaan. Dengan harapan semoga nilai tradisi adat budaya sunda yang luhur tetap terjaga dan terpelihara dari setiap generasi ke generasi berikutnya.
Arti Kata Sunda
Ada berbagai pandangan mengenai makna yang terkandung dalam kata Sunda tergantung pada Bahasa yang digunakan untuk menafsirkannya. Berikut ini beberapa arti kata Sunda menurut Bahasa Sunda, Sangsekerta serta dalam kajian geogolgi dan geografi:
A.Bahasa Sunda
- SUNDA berasal dari sa-unda ->da-tunda, mengandung arti tempat menyimpan padi, lumbung
- SUNDA berasal dari kata sonda, artinya bagus, indah, senang atau unggul
- SUNDA berasal dari kata sonda, artinya puas hati, setuju atau sesuai keinginan
- SUNDA dalam kata sundara, artinya laki – laki yang tampan
- SUNDA dalam kata sundari, artinya perempuan yang cantik rupawan
- SUNDA artinya indah, molek
B.Bahasa Sansekerta
- SUNDA, berakar kata sund, artinya bercahaya, terang benderang
- SUNDA, salah satu nama dari Dewa Wisnu yang mempunyai 1000 nam
- SUNDA, nama salah satu daitya, yaitu seorang satria raksasa dalam cerita Upa Sunda dan Ni Sunda dalam sastra Adiparwa pada Epois Mahabarata
- SUNDA, nama sebuah gunung pada masa silam yang berada di sebelah utara kota Bandung. Dikenal dengan Gunung Sundayang terlihat putih karena diselimuti abu vulkanik
- SUNDA, berasal dari kata saindhav-a, ihwal yang ada hubungannya dengan laut.
- SUNDA, berasal dari kata Su-dha artinya tempat yang bagus
- Dan masih banyak lagi yang lainnya
C.Bahasa Kawi
- SUNDA berarti tersusun
- SUNDA berarti merangkap menyatu
- SUNDA berarti angka dua (2) dalam perhitungan Candrasangkala / Suryasangkala
- SUNDA berasal dari kata unda, artinya naik / terbang
D. Dalam Kajian Geologi & Geografi
Menurut R.W. Van Bemmelen (1949) bahwa:
– SUNDA yaitu penamaan wilayah baratlaut dari India Timur yang dikelilingi system Gunung Sunda ( Circum Sunda Mountain System )sepanjang 7.000km, mulai dari kepulauan Filipina, Formosa sampai Lembah Brahmaputra di India.
– SUNDA dalam SUNDA BESAR ( The Groote Sunda Islands ) adalah himpunan pulau – pulau besar di wilayah Indonesia, yaitu: Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan
– SUNDA dalam SUNDA KECIL (The Lesser/The Kleine Sunda Islands), meliputi Bali, Nusa Tenggara (NTT dan NTB) dan Timor
– Dalam literatur Geologi dna peta bangsa asing, sampai saat ini dikenal dengan istilah: Sunda Plat, Sunda Trench, Sunda Strait.
BACA JUGA: Sejarah Nama Jawa Barat
Siapakah Urang Sunda Itu?
Pertanyaan yang sangat menggelitik ini telah lama diperbincangkan orang. Penafsiarannya pun bermacam macam, sangat bergantung pada sudut pandang pemerhati. Bahkan pernah ada moment Ketika berbincang tentang pengertian sunda sering diasosiakan dengan konsep rasis, sukuisme, jinggoisme atau pemaknaan lain yang bernunasakan kedaerahan sempit.
Untuk menjawab pertanyaan diatas, bisa ditelusuri melalui kajian demografi, kewilayahan, sosio kultural dan aspek genetika / keturunan serta lainnya.
Seelah menyimak berbagai wilayah pemaknaan khususnya dari sudut pandang sosio-kultural penulis berkesimpulan bahwa ada 5 kategori untuk sesorang disebut sebagai Urang Sunda. Yaitu:
1.Sunda Subyektif
Bila seseorang berdasarkan pertimbangan subyektifnya merasa bahwa dirinya adalah Urang Sunda, maka dia adalah Urang Sunda. Karena itu dia harus mengaktualisasikan dan mengaplikasikan Kasundaannya dalam berperilaku serta mempunyai konsep hidup yang NYUNDA. Artinya mampu memaknai dan mengaktualisasikan arti dan makna kata Sunda.
2.Sunda Obyektif
Bila seseorang dianggap oleh orang lain sebagai Urang Sunda, maka orang tersebut sepantasnytta mampu mengaktualisasikan anggapan orang lain tersebut bahwa dirinya benar – benar Urang Sunda. Orang tersebut berkewajiban menunjukan Kasundaannya dengan cara berperilaku NYUNDA.
3.Sunda Genetik
Yaitu seseorang yang secarfa keturunan dari orang tuanya mempunyai silsilah Urang Sunda Pituin (Orang Sunda Asli). Malah dalam kebudayaan sunda sering dirunut sampai pada generasi ketujuh diatas ego (Tujuh turunan, yaitu indung/bapa-nini/aki, bao, janggawareng, udeg-udeg, kait/gantung siwur dan selanjutnya sebagai karuhun). Pada masa sekarang dengan terjadinya pernikahan antar etnis, mungkin cukup ditandai dengan ibu bapaknya saja yang beretnis sunda.
Keberadaan SUnda genetik ini adalah Sunatulloh. Simak intisari maknawi Al Qur’an Surat 49:19. Oleh karena itu seseorang yang secara genetic adalah Urang Sunda, maka berkewajiban untuk hidup dan berperilaku NYUNDA sebagai penanda jati dirinya. Tidaklah pantas seseorang berujar “ Kabeneran bae jadi Urang Sunda’. Subhanallah, Allah yang maha mempunyai rencan, tidak ada Sesuatupun yang kebetulan bagiNya. Maka orang yang terlahir sebagai Urang Sunda pun bukan sesuatu yang kebetulan. Itu adalah kehendak Allah SWT. Maha Sempurna Allah SWT. dengan segala ciptaan dan kehendaknya.
4.Sunda Sosio-Kultural
Bila seseorang mempunyai ibu dan bapak atau salah satu diantaranya bukan Urang Sunda Pituin (Asli); namun dalam kehidupan kesehariannya, perilaku, adat istiadat, Bahasa, berkesenian, berkebudayaan, berpikir serta memopunyai konsep hidup seperti Urang Sunda. Terkadang kelompok Sunda Sosio Kultural jauh lebih Nyunda dalam berperilaku kesehariannya. Hingga saat ini sudah cukup banyak Urang SUnda dari kelompok Sunda Sosio-Kultural ini yang mengangkat nama baik dan derajat Kasundaan di tataran lokal, nasional maupun internasional.
5.Sunda Geografis-Demografis
Pengelompokan ini berdasarkan administrasi kewilayahan, yaitu penghuni asli (Sunda pituin) yang secara geografis berada di tatar Sunda (Jawa Barat). Siapapun akan berbendapat bahwa Urang Sunda itu berdiam di wilayah jawa bagian barat. Ddemikian pula pengertian Tatar Sunda bisa mencakup wilayah yang lebih luas lagi termasuk kedalamnya wilayah Banten, Jawa Tengah bagian Barat, malah menurut kajian geografis menjangkau Kepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil.
Bila demikian memaknainya, maka menjadi kewajiban kita secara geografis – demografis berada di tatar Sunda untuk selalu menjaga keberadaan dan kesejehteraan Tatar Sunda dengan seluruh cacahjiwanya.
(Dikutip dari buku KASUNDAAN Rawayan Jati Karya H.R Hidayat Suryalaga)