Cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa – Ular merupakan salah satu hewan reptil yang keberadaan nya sangat dekat dengan manusia. Hewan melata yang satu ini selalu menjadi sasaran pembantaian apabila bertemu dengan manusia.
Konflik Manusia dengan ular
Sedikitnya 500 – 1000 kasus konflik ular dengan manusia terjadi di satu wilayah kota kecil di Indonesia setiap tahun nya. Dan dari setiap konflik itu, hal dominan yang sering terjadi adalah kematian dari hewan reptil tersebut. Karena bagi kebanyakan manusia, ular merupakan salah satu berbahaya yang bisa membunuh manusia.
Namun tidak sedikit juga korban manusia yang terkena gigitan ular baik yang sampai meninggal dunia ataupun hanya luka ringan saja.
Paradigma Yang Belum Tepat
Sebagian besar orang beranggapan negatif tentang ular, terlebih karena sering terjadinya kasus kematian manusia akibat digigit / ditelan ular. Akan tetapi di sisi lain, keberadaan ular penting juga untuk ekosistem rantai makanan.
Perspektif negatif yang dilabelkan pada ular ini memang tak bisa serta merta menjadi alasan untuk membunuh ular. Karena bagaimanapun ular merupakan salah satu hewan yang mempunyai peran penting dalam kehidupan.
Ular Berbisa & tidak Berbisa
Dari ribuan spesies ular di dunia, hanya 5 – 10% saja yang mempunyai bisa / racun tinggi. Dalam artian persentase ular tidak berbisa lebih banyak daripada yg berbisa.
Perlu diketahui juga bisa / racun ular itu dibagi menjadi beberapa golongan. Yang lebih sering digunakan di dunia medis saat ini adalah penggolongan bisa haemotoxin dan neurotoxin.
Haemotoxin adalah bisa / racun yang menyerang tubuh manusia melalui peredaran darah. Sedangkan neurotoxin adalah bisa / racun yang menyerang tubuh manusia melalui sistem syaraf.
BACA JUGA: Efek Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Manusia
Cara Mudah Membedakan Ular
Berikut adalah beberapa cara yang paling mudah untuk membedakan ular berbisa dan tidak berbisa:
1. Ular berbisa menunjukan sifat tenang / tidak agresif jika bertemu dengan manusia. Sedangkan ular tidak berbisa sangat agresif apabila bertemu dengan manusia. Namun point ini tidak berlaku bagi beberapa ular berbisa tinggi seperti King Cobra, Black Mamba dll. Karena mereka sangat menjaga wilayah teritorinya. Maka apabila ada sesuatu yang mengganggu teritori nya maka dengan cepat akan menyerangnya.
2. Perbedaan yang kedua biasanya terlihat bentuk kepala / muka. Ular berbisa tinggi biasanya mempunyai bentuk kepala segitiga / viper dan oval bulat. Namun hal ini sangat sulit untuk masyarakat awam membedakan nya. Karena harus terlihat jelas dari dekat.
3. Jika digigit ular berbisa, maka akan ada bekas berupa dua lubang gigitan utama yang disebabkan oleh gigi taring yang mengeluarkan bisa.
4. Ular yang tidak berbisa pada umumnya memiliki sisik dengan pola sederhana.Ular berbisa memiliki dua baris sisik jika diperhatikan secara detail.
5. Ular tidak berbisa memiliki mata dan pupil bulat. Namun ada juga beberapa ular berbisa yang memiliki mata dan pupil bulat juga, akan tetapi jumlah nya sedikit.
Jangan Bunuh Ular
Tuhan tidak akan semata – mata menciptakan suatu mahluk jika tidak ada maksud dan tujuan nya. Begitupun dengan ular, keberadaan nya sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem dan kehidupan manusia. Akan tetapi pandangan sebagian besar orang terhadap keberadaan ular yang masih belum tepat, menjadikan ancaman tersendiri bagi keberlangsungan hidup ular.
Ketidakseimbangan Rantai Makanan
Belakang ini banyak terjadi over populasi beberapa hewan down circle (hewan buruan top predator) seperti tikus, belalang, kelinci dll). Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan rantai makanan dimana, hewan – hewan top predator seperti ular dan elang semakin berkurang. Sementara jumlah makanan nya semakin melimpah. Tentunya hal ini menimbulkan efek juga bagi kehidupan manusia.
Solusi Terbaik Jika Melihat / Bertemu Ular
Keberadaannya yang sangat dekat dengan kehidupan manusia menjadikan hewan ini seperti musuh dalam selimut bagi sebagian besar orang. Bisa saja berada di kamar mandi anda, atau bahkan berada dibawah tempat tidur anda.
Jika bertemu atau melihat ular di rumah, sebaiknya identifikasi dulu jenis ular tersebut. Perhatikan beberapa point diatas untuk membedakan jenis atau karakter ular. Usir sebisa mungkin dengan cara apapun agar ular tersebut kembali ke habitat aslinya.
Jika tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut, sebaiknya panggil saja pihak terkait atau organisasi yang konsen terhadap penangana satwa liar / ular. Seperti pemadam kebakaran, SAR atau komunitas reptil yang ada di kota anda. #SAVE OUR SNAKE