Candi Borobudur adalah salah satu situs warisan dunia yang paling terkenal di Indonesia dan bahkan di dunia. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, candi ini dikenal sebagai monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9 selama pemerintahan Dinasti Syailendra. Meskipun sudah menjadi destinasi wisata yang sangat populer, ada beberapa fakta unik tentang Candi Borobudur yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang. Berikut adalah tujuh fakta menarik yang patut untuk kamu ketahui.
1. Borobudur Dibangun Tanpa Penggunaan Mortar
Salah satu fakta paling mencengangkan tentang Candi Borobudur adalah bahwa konstruksi candi ini dilakukan tanpa menggunakan mortar atau semen. Alih-alih menggunakan bahan pengikat tradisional, para pekerja zaman itu mengandalkan teknik penyusunan batu yang sangat presisi, di mana setiap batu saling mengunci satu sama lain. Keahlian ini sangat luar biasa, mengingat Borobudur merupakan bangunan setinggi 35 meter dengan ribuan batu yang disusun dengan sempurna.
Batu-batu andesit yang digunakan untuk membangun candi ini diambil dari sungai-sungai di sekitar kawasan Borobudur. Teknik penyusunan yang cermat ini menjadi alasan mengapa Borobudur tetap kokoh hingga sekarang meskipun sudah berusia lebih dari 1.200 tahun.
2. Candi Borobudur Dibangun dengan Orientasi Astronomi yang Tepat
Candi ini dibangun dengan orientasi yang sangat cermat terhadap pergerakan matahari dan bulan. Salah satu fitur paling menonjol adalah bahwa pintu utama candi menghadap ke arah barat laut, yang berhubungan dengan posisi matahari terbit pada waktu-waktu tertentu dalam kalender Jawa.
Selain itu, pengaturan relung dan arca-arca di Borobudur juga diyakini memiliki hubungan dengan siklus astronomi, seperti fase bulan dan posisi bintang-bintang tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa para pembangun candi ini memiliki pengetahuan astronomi yang sangat maju pada zamannya.
Baca Juga : Keindahan Bukit Peramun di Belitung dengan Hewan Mungil Langka nya
3. Candi Borobudur Tidak Hanya untuk Ritual Keagamaan, Tapi Juga Sebagai Alat Pendidikan
Candi Borobudur lebih dari sekadar tempat ibadah. Struktur candi ini juga diyakini sebagai alat pendidikan bagi umat Buddha pada waktu itu. Dinding-dinding candi dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan berbagai ajaran dan cerita Buddha, mulai dari kehidupan Sang Buddha hingga ajaran moral dan etika. Terdapat lebih dari 2.600 panel relief yang menceritakan perjalanan hidup Buddha, serta lebih dari 500 arca Buddha yang diposisikan di sekitar candi.
Relief-relief ini berfungsi sebagai panduan visual bagi umat Buddha untuk memahami ajaran agama mereka, sekaligus sebagai sarana untuk merenungkan jalan menuju pencerahan.
4. Ditemukan Lagi Setelah Terpendam Selama Ratusan Tahun
Candi Borobudur sempat terlupakan oleh dunia selama beberapa abad. Setelah selesai dibangun pada abad ke-9, Borobudur mulai ditinggalkan dan terkubur oleh lapisan tanah vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi pada abad ke-11. Candi ini kemudian terlupakan dan tertutup oleh hutan lebat. Baru pada abad ke-19, Borobudur ditemukan kembali oleh seorang pejabat Belanda bernama Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.
Penemuan ini mengundang perhatian besar dari masyarakat internasional, dan sejak saat itu Candi Borobudur dipulihkan dan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.
5. Borobudur Pernah Menjadi Pusat Pengajaran Agama Buddha
Seiring berjalannya waktu, Candi Borobudur menjadi pusat penting untuk pengajaran agama Buddha di wilayah Nusantara. Selama ratusan tahun, candi ini digunakan oleh biksu-biksu untuk melakukan meditasi dan perayaan keagamaan. Banyak pengunjung yang datang untuk mencari pencerahan spiritual, dan di sinilah para biksu mengajarkan ajaran-ajaran Buddha melalui meditasi dan praktik keagamaan.
Pada masa keemasannya, Candi Borobudur bahkan dikenal sebagai pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara, menarik perhatian dari berbagai penjuru dunia, terutama dari India, Sri Lanka, dan Cina.
6. Candi Borobudur Dibangun dengan Konsep Mandala
Candi Borobudur memiliki desain yang sangat unik, yang diyakini terinspirasi oleh konsep mandala. Mandala adalah simbol kosmik yang digunakan dalam agama Buddha dan Hindu, yang menggambarkan alam semesta dalam bentuk geometris. Struktur candi ini terdiri dari tiga tingkatan yang melambangkan perjalanan spiritual seseorang dari dunia materi menuju pencerahan.
Bagian dasar candi menggambarkan dunia fisik yang penuh dengan nafsu dan penderitaan, sementara tingkatan tengah menggambarkan dunia manusia yang penuh dengan kebijaksanaan, dan puncak candi yang melambangkan pencerahan atau Nirwana. Desain ini mencerminkan perjalanan spiritual menuju pencapaian tertinggi dalam agama Buddha.
7. Ada Lebih dari 500 Arca Buddha yang Terlihat di Borobudur
Candi Borobudur dipenuhi dengan lebih dari 500 arca Buddha. Arca ini terletak di dalam stupa-stupa kecil yang tersebar di sekitar candi. Setiap arca ini diyakini mewakili berbagai aspek ajaran Buddha, dan posisinya pun memiliki makna tertentu. Beberapa arca Buddha di Borobudur bahkan memiliki tangan yang mengarah ke berbagai arah. Hal ini melambangkan sikap dan ajaran tertentu dalam agama Buddha, seperti kasih sayang dan kebijaksanaan.
Di puncak Borobudur, terdapat sebuah stupa besar yang menampung arca Buddha dalam posisi duduk, yang melambangkan pencapaian pencerahan tertinggi. Keberadaan ratusan arca ini memberikan kesan megah dan mendalam, serta menggambarkan pentingnya agama Buddha dalam kehidupan masyarakat pada masa itu.
Penasaran dengan Candi Borobudur? Buruan Kunjungi aja
Candi Borobudur tidak hanya sekadar sebuah monumen batu yang indah, tetapi juga merupakan sebuah simbol. Mulai dari simbol kedalaman spiritual, pengetahuan astronomi, dan keahlian arsitektur yang luar biasa. Fakta-fakta unik yang terdapat di dalamnya semakin memperkaya pemahaman kita tentang sejarah, budaya, dan agama Buddha di Indonesia. Hingga kini, Candi Borobudur terus menarik minat para wisatawan dan peneliti. Untuk mengungkap lebih banyak misteri di balik keindahan dan kemegahannya.